News | Tips & Tricks

Bahaya Kampas Rem Yang Terbakar | Indo Bintang Mandiri

Rem adalah komponen pada kendaraan yang mengeluarkan suhu panas akibat gesekan yang terjadi saat di operasikan, hal ini bisa terjadi karena intensitas penggunaan tinggi dalam waktu yang lama. Panas akibat dari gesekan ini sebenarnya normal, namun rem akan sangat panas jika kendaraan dipakai melaju dengan kecepatan tinggi lalu melakukan pengereman mendadak. Panas yang berlebih ini mengakibatkan rem menjadi kurang pakem sehingga blong, dan bisa berujung pada kecelakaan.

Tips Agar Kendaraan Selalu Prima | Harus Rutin Cek, Ya!

Kamu sering berkendara, apalagi dengan jarak yang cukup jauh? Kalau iya, maka kamu wajib untuk rutin cek kendaraan kamu, karena akan sangat bahaya jika terjadi malfungsi. Kamu tentu tidak ingin terjadi hal yang buruk di jalan, bukan? Karena selain merugikan kamu, hal itu juga besar kemungkinan bisa merugikan orang di sekitar kamu. Untuk itu, mari simak hal apa saja yang perlu kamu cek untuk memastikan kendaraan mu dalam kondisi prima.

Kapan Harus Mengganti Kampas Rem? Ini Tandanya Kalau Kamu Sudah Harus Ganti Kampas Rem.

Rata-rata, kampas rem harus diganti ketika mencapai 20.000 mil atau sekitar 32.000 km. Hal ini juga berbeda-beda pada setiap kendaraan, tergantung kondisi dan gaya pemakaian kendaraan. Saat kampas rem perlu diganti, anda bisa merasakan gejala-gejala ringannya. Sehingga memudahkan anda untuk segera melakukan penanganan. Nah, apa saja tanda-tanda kapan harus ganti kampas rem??

PENYEBAB KAMPAS REM CEPET HABIS


Liputan6.com, Jakarta - Kampas rem adalah komponen yang sering terlupakan kondisinya. Biasanya pemilik kendaraan baru mengecek kampas rem saat berbunyi. Padahal kampas rem berbunyi menandakan ada permasalahan, dan mungkin sudah terlambat untuk sekedar mengganti kampas rem saja.

Saat ini tersedia berbagai macam kampas rem di pasaran, baik asli bawaan motor maupun yang KW. Pilihlah kampas rem yang memiliki spesifikasi minimal sama dengan bawaan pabrikan atau bahkan yang di atasnya.


Spesifikasi kampas rem dapat dilihat dari kode koefisen geseknya. Misalnya bawaan pabrikan memiliki kode FF, maka sebaiknya pilih kampas rem dengan kode yang sama atau GG yang memiliki koefisien gesek yang lebih tinggi lagi.

Namun seringkali kampas rem habis sebelum waktunya. Mau tidak mau pengendara harus merogoh kocek kembali untuk membeli kampas rem yang baru. Menurut Yopi Sopyan dari Indo Bintang Mandiri selaku produsen ABrake, ada beberapa faktor kampas rem cepat habis dari semestinya. Hal ini lebih banyak disebabkan oleh faktor eksternal.

Faktor pertama adalah piston rem macet dan tidak mau balik, sehingga rem terus bergesekan dengan rotor atau piringan cakram.


Selanjutnya adalah kebiasaan menginjak atau menarik pedal rem namun gas tetap digantung atau istilahnya rem gantung.

Perhatikan permukaan dari rotor, apabila permukaan rotor tidak rata maka sebaiknya permukaan rotor digerinda terlebih dahulu, karena permukaan rotor yang terlalu kasar akan mempercepat keausan dari kampas rem.

“Kesalahan yang berikutnya adalah salah memilih kualitas kampas rem. Misalnya memilih rem berbahan asbes yang umumnya lebih lunak, nah ini yang bisa kampas rem cepat habis juga,” terang Yopi.

Lebih lanjut dijelaskan, kampas rem yang sudah habis dan bergesekan dengan cakram tidak menjadi sebab pasti rem terkunci, kecuali piringan cakram tidak rata atau bengkok, sehingga memuai akibat panas gesekan, inilah yang menjadi salah satu hal terkuncinya rem.

“Pada umumnya, pabrikan sudah merancang kaliper dan piston serta volume minyak rem sedemikian rupa agar hal tersebut tidak terjadi. Artinya ketika rem sudah habis, posisi piston dirancang di posisi maksimal agar tidak menekan kampas rem lebih jauh lagi, sehingga terhindar dari rem yang terkunci. Begitu pun dengan volume minyak rem, saat rem habis, minyak rem akan turun, sehingga tidak bisa lagi mendorong piston rem,” papar Yopi.

Begitu juga ketika motor sering melewati jalan berpasir dan berlumpur tidak sepenuhnya menjadi penyebab kampas rem cepat habis atau terkunci. Artinya selama butiran pasir tersebut tidak masuk dan merusak seal piston pada kaliper, kampas rem akan tetap bekerja dengan baik.

“Pada saat rem "release", butiran pasir yang menempel pada rem akan lepas, sehingga tidak merusak rem,” tutup Yopi.

Reporter : Nazzarudin Ray

Sumber : Otosia.com





KAMPAS REM BAGAIMANA CARA MEMILIHNYA?